KELIPET - Bursa saham Amerika Serikat ditutup
melemah setelah investor khawatir dengan kondisi Eropa yang kembali
terancam mengalami penurunan peringkat surat utang. Para pemimpin Eropa
dinilai tak melakukan aksi maksimal untuk mengatasi persoalan krisis
surat utang.
Seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa,
13 Desember 2011, penurunan harga saham terjadi hampir di seluruh
sektor bisnis. Setidaknya 10 kelompok industri dalam indeks S&P
masuk dalam wilayah negatif. Penurunan harga saham rata-rata mencapai
lebih dari 1 persen.
Pada penurunan kali ini, sektor perbankan
tercatat mengalami penurunan paling tinggi. Sementara itu, sektor
teknologi juga mencatat penurunan setelah perusahaan pembuat chip
terbesar di dunia, Intel, memperkirakan penurunan pendapatan pada
kuartal IV tahun ini.
"Faktanya bahwa kesepakatan para pejabat
Eropa masih memerlukan waktu yang panjang untuk dilihat hasilnya, hal
itu membuat pasar modal menjadi risau," ujar Chief Investment Strategist dari Janney Montgomery Scott di Philadelphia, Amerika Serikat, Mark Luschini.
Dari laporan Reuters
disebutkan, indeks S&P industri perbankan turun 2,6 persen, dengan
saham Bank of America Corp jatuh 4,7 persen, sedangkan JP Morgan Chase
& Co melemah 3,4 persen.
Indeks Dow Jones terpangkas 162,72
poin atau 1,34 persen ke level 12.021,54. Sementara itu, indeks Standard
& Poor's melemah 18,70 poin atau 1,49 persen ke level 1.236,49.
Indeks Nasdaq juga terkoreksi 34,59 poin atau 1,31 persen ke posisi
2.612,26.
Harga saham Intel, yang bakal mengalami penurunan
pendapatan, tercatat turun empat persen ke level US$24 per unit.
Pengumuman Intel ini mengikuti langkah serupa oleh DuPont dan Texas
Instrument Inc yang memangkas outlook mereka pada pekan lalu.
Bursa Asia
Sementara itu, di kawasan Asia,
bursa saham utama kawasan ini ikut melorot setelah investor melihat
krisis surat utang Eropa yang akan meluas di tengah penurunan peringkat
surat utang mereka.
"Meskipun ada harapan bahwa Eropa akan
kembali stabil setelah pertemuan pekan lalu, kami melihat ketidakpastian
baru setelah Moody's, Standard & Poors dan Fitch kembali
memperingatkan Eropa," kata Equity General Manager dari SMBC Nikko Securities, Hiroichi Nishi di Tokyo, Jepang.
Indeks
Nikkei 225 tercatat turun 1,4 persen. Hal yang sama terjadi pada indeks
MSCI Asia Pasifik, di luar Jepang, yang melemah 0,9 persen.
Sejumlah saham blue chip
di kawasan Asia Pasifik juga tak bisa menghindar dari pelemahan bursa
saham dunia. Saham BHP Billiton dan Rio Tinto tercatat melemah dua
persen. (art)
Peringkat Utang Eropa Kritis, Bursa Rontok
Written By Unknown on Selasa, 13 Desember 2011 | 09.42
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
COMMENT HERE