KELIPET - Tekad Rahmad Darmawan meninggalkan
jabatannya sebagai pelatih timnas U-23 sudah bulat. Pria yang juga
anggota aktif marinir berpangkat kapten tersebut resmi menyerahkan surat
pengunduran dirinya kepada pengurus PSSI, Selasa, 13 Desember 2011.
Berbagai
spekulasi merebak pasca pengunduran diri RD. Banyak kalangan menilai,
keputusan pelatih bertangan dingin itu tak lepas dari dualime kompetisi
yang saat ini melanda sepak bola nasional. Bergulirnya Liga Super
Indonesia (ISL) dan Indonesian Premier League (IPL) telah membawa Rahmad
ke dalam keterbatasan dalam menentukan pemain-pemain yang akan
memperkuat timnas U-23.
Hal ini dipicu oleh keputusan PSSI yang
melarang pemain-pemain ISL memperkuat tim nasional. PSSI berdalih sikap
ini tak bisa dihindari mengingat ISL bukan liga resmi yang diakui oleh
PSSI. Dengan demikian, para pemain yang berlaga di dalamnya terbentur
statuta FIFA pasal 79.
RD tidak membantah spekulasi ini. Namun
saat berkunjung ke VIVAnews, Rabu, 14 Desember 2011, mantan pelatih
Sriwijaya FC, Persija, dan Persipura Jayapura itu membeberkan alasan
utama di balik keputusannya meninggalkan Timnas U-23. Ingin mengetahui
alasan RD mundur dari timnas U-23 silahkan klik tautan ini.
Keputusan
RD meninggalkan Timnas U-23 mendapat simpatik dari banyak pihak. Mantan
pelatih timnas Indonesia, Benny Dolo bahkan mendukung keputusan pelatih
asal Metro, Lampung itu. Menurut Bendol, keputusan RD meninggalkan
Garuda Muda sudah tepat. "Saya sependapat dengan RD karena memang
dibutuhkan kebebasan bagi seorang pelatih. RD adalah korban kebijakan
PSSI,” kata Bendol.
Mantan pemainnya di timnas U-23 juga merasa
kehilangan. Striker timnas U-23, Ferdinand Sinaga yang saat ini membela
Semen Padang menilai belum ada yang bisa menggantikan Rahmad.
"Saya
yakin bukan cuma saya, para pemain lain dan masyarakat Indonesia juga
menyayangkan hal ini. Kita butuh sosok pelatih seperti Beliau yang mampu
membangun tim dan membentuk karakter pemain dalam waktu singkat," kata
Ferdinand.
"Belum ada yang bisa menggantikan peran dia. Beliau
adalah sosok yang bisa membentuk karakter pemain dan tim dengan
kecerdikannya," tambah Ferdinan.
Nada simpatik juga datang dari
para pecinta timnas U-23. Sebagian besar fans Merah Putih merasa
kehilangan dengan keputusan RD. Maklum, meski gagal mempersembahkan emas
SEA Games 2011, RD dianggap sukses membentuk tim yang mampu tampil
gemilang di setiap laga. Ini jugalah yang membuat RD tidak dihujat
setelah di final timnya kalah lewat drama adu penalti dari timnas
Malaysia.
Sampai saat ini RD sebenarnya masih terikat kontrak
dengan PSSI. Pelatih berusia 45 tahun itu baru resmi meninggalkan timnas
U-23, sebulan setelah surat pengunduran dirinya diberikan kepada PSSI.
Artinya, masih ada waktu sebulan untuk menyelesaikan prosedur pemutusan
kontrak kerja.
"Durasi kontrak saya sampai Agustus 2013. Namun
dalam perjanjian kerja, ada pasal-pasal di mana ada pemutusan hubungan
kerja. Yang jelas saya tidak ingin mencederai semua yang ada dalam
ikatan kerja,” kata Rahmad dalam jumpa pers yang digelar di restoran
Pulau Dua, Kamis, 15 Desember 2011.
PSSI sendiri belum membalas
surat pengunduran diri Rahmad. Menurut Penanggung Jawab Timnas, Bernhard
Limbong, PSSI baru memanggil RD pekan depan. Limbong bahkan menilai
kalau keputusan pengunduran diri Rahmad masih sepihak. ”Minggu depan
kami baru memanggil RD. Kami akan bicarakan mengenai keputusannya itu,”
kata RD saat dihubungi VIVAnews, siang tadi.
"Saat ini kami
sedang berupaya agar semua pemain, termasuk pemain ISL bisa memperkuat
tim nasional, jangan pemain yang jadi korban,” kata Limbong.
Lantas siapakah pengganti RD?
Sejauh
ini, PSSI belum memutuskan siapa yang bakal menggantikan posisi RD.
Namun menurut Koordinator Timnas, Bob Hippy, PSSI akan memanggil seluruh
pelatih yang menangani tim-tim Indonesian Premier League (IPL). Dalam
waktu dekat ini, mereka akan dikumpulkan di Jakarta bersama dengan
pelatih-pelatih senior dan U-16. Sedangkan pelatih-pelatih yang
menangani tim Liga Super Indonesia (ISL) dipastikan tidak masuk
hitungan. "Kami tidak mungkin memanggil pelatih-pelatih ISL karena
kompetisinya kan dilarang," kata Bob saat dihubungi, Kamis, 15 Desember
2011.
"Pengganti RD sampai saat ini belum diputuskan. Baru nanti
tanggal 20 (Desember) kami akan rapat di Jakarta dengan semua pelatih,
pelatih senior, U-16, dan juga semua pelatih IPL. Kami akan diskusikan
siapa yang akan menjadi pengganti RD,” sambung Bob tanpa merinci
pelatih-pelatih yang dimaksud.
IPL sendiri seperti dilansir dari
situs resminya tercatat diikuti oleh 13 tim. Namun dari tim-tim ini
hanya 12 yang sudah resmi memiliki pelatih. Sedangkan Sriwijaya FC yang
juga tampil di ISL masih mencari pelatih untuk tim yang diturunkan pada
IPL. Dan dari 12 pelatih yang ada, enam adalah pelatih lokal.
Salah seorang pelatih IPL yang digadang-gadang menjadi pengganti RD
adalah Nil Maizar. Pelatih berusia 41 tahun itu musim lalu sukses
membawa Semen Padang menjadi kuda hitam dan finish di posisi keempat ISL
2010/2011. Peluang Nil Maizar semakin besar mengingat saat ini, SP
memilih berlaga di pentas IPL. Bersam Nil, Kabau Sirah masih memuncaki
klasemen sementara dengan 7 poin.
"Kalau untuk U-23 harusnya
pelatih lokal. Bisa saja pelatih Semen Padang (Nilmaizar). Itu satu
alternatif saya kira. Tapi Itu domain Komite Eksekutif yang menentukan,"
ujar Limbong di kantor PSSI, Senayan, Rabu, 14 Desember 2011. Selain
Nil, Limbong juga menyebut Aji Santoso dan Widodo C Putro. Keduanya
adalah asisten RD saat menukangi timnas U-23. "Beliau (RD) punya dua
asisten, Aji Santoso dan Widodo. Aji mumpuni, Widodo juga mumpuni. Kalau
mereka naik, kan tinggal menambah asistennya saja."
Sementara
itu, Nil Maizar belum bersedia berkomentar banyak mengenai wacana ini.
Saat ditemui VIVAnews di Padang, Sumatera Barat, Nil hanya tersenyum
saja. "Apa begitu informasinya, sejumlah kawan juga sempat menanyakan
itu ke saya. Untuk saat ini, saya no comment dulu lah,” kata Nil.
Mencari
pelatih timnas tentu saja bukan pekerjaan sulit bagi PSSI. Pasalnya,
hampir seluruh pelatih memimpikan jabatan ini. Namun seperti kata RD
"Bahwa pelatih harus diberi kewenangan mutlak untuk bisa menjalankan
tugas memilih pemain yang terbaik tanpa lihat dari mana pemain itu
berasal."
Berikut Daftar Pelatih IPL
Nil
Maizar (Semen Padang), Herry Kiswanto (Persiraja), Jaya Hartono (Persija
1928), Paulo Camargo (Persibo), Petar Segrt (PSM), Milomir Seslija
(Arema), M Basri (Persiba Bantul), Divaldo Alves (Persebaya), Agus
Yuwono (Persijap), Fachry Husaini (Bontang FC), Fabio Lopez (PSMS),
Slave Radovski (Persema), Sriwijaya FC (-)
RD Mundur, 'Berkah' Bagi Pelatih IPL
Written By Unknown on Jumat, 16 Desember 2011 | 13.55
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
COMMENT HERE