Radio Online

Welcome Guys

RD Mundur, 'Berkah' Bagi Pelatih IPL

Written By Unknown on Jumat, 16 Desember 2011 | 13.55

KELIPET - Tekad Rahmad Darmawan meninggalkan jabatannya sebagai pelatih timnas U-23 sudah bulat. Pria yang juga anggota aktif marinir berpangkat kapten tersebut resmi menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada pengurus PSSI, Selasa, 13 Desember 2011.

Berbagai spekulasi merebak pasca pengunduran diri RD. Banyak kalangan menilai, keputusan pelatih bertangan dingin itu tak lepas dari dualime kompetisi yang saat ini melanda sepak bola nasional. Bergulirnya  Liga Super Indonesia (ISL) dan Indonesian Premier League (IPL) telah membawa Rahmad ke dalam keterbatasan dalam menentukan pemain-pemain yang akan memperkuat timnas U-23.

Hal ini dipicu oleh keputusan PSSI yang melarang pemain-pemain ISL memperkuat tim nasional. PSSI berdalih sikap ini tak bisa dihindari mengingat ISL bukan liga resmi yang diakui oleh PSSI. Dengan  demikian, para pemain yang berlaga di dalamnya terbentur statuta FIFA pasal 79.

RD tidak membantah spekulasi ini. Namun saat berkunjung ke VIVAnews, Rabu, 14 Desember 2011, mantan pelatih Sriwijaya FC, Persija, dan Persipura Jayapura itu membeberkan alasan utama di balik keputusannya meninggalkan Timnas U-23. Ingin mengetahui alasan RD mundur dari timnas U-23 silahkan klik tautan ini.

Keputusan RD meninggalkan Timnas U-23 mendapat simpatik dari banyak pihak. Mantan pelatih timnas Indonesia, Benny Dolo bahkan mendukung keputusan pelatih asal Metro, Lampung itu. Menurut Bendol, keputusan RD meninggalkan Garuda Muda sudah tepat. "Saya sependapat dengan RD karena memang dibutuhkan kebebasan bagi seorang pelatih. RD adalah korban kebijakan PSSI,” kata Bendol.

Mantan pemainnya di timnas U-23 juga merasa kehilangan. Striker timnas U-23, Ferdinand Sinaga yang saat ini membela Semen Padang menilai belum ada yang bisa menggantikan Rahmad.

"Saya yakin bukan cuma saya, para pemain lain dan masyarakat Indonesia juga menyayangkan hal ini. Kita butuh sosok pelatih seperti Beliau yang mampu membangun tim dan membentuk karakter pemain dalam waktu singkat," kata Ferdinand. 

"Belum ada yang bisa menggantikan peran dia. Beliau adalah sosok yang bisa membentuk karakter pemain dan tim dengan kecerdikannya," tambah Ferdinan.

Nada simpatik juga datang dari para pecinta timnas U-23. Sebagian besar fans Merah Putih merasa kehilangan dengan keputusan RD. Maklum, meski gagal mempersembahkan emas SEA Games 2011, RD dianggap sukses membentuk tim yang mampu tampil gemilang di setiap laga. Ini jugalah yang membuat RD tidak dihujat setelah di final timnya kalah lewat drama adu penalti dari timnas Malaysia.

Sampai saat ini RD sebenarnya masih terikat kontrak dengan PSSI. Pelatih berusia 45 tahun itu baru resmi meninggalkan timnas U-23, sebulan setelah surat pengunduran dirinya diberikan kepada PSSI. Artinya, masih ada waktu sebulan untuk menyelesaikan prosedur pemutusan kontrak kerja.

"Durasi kontrak saya sampai Agustus 2013. Namun dalam perjanjian kerja, ada pasal-pasal di mana ada pemutusan hubungan kerja. Yang jelas saya tidak ingin mencederai semua yang ada dalam ikatan kerja,” kata Rahmad dalam jumpa pers yang digelar di restoran Pulau Dua, Kamis, 15 Desember 2011.

PSSI sendiri belum membalas surat pengunduran diri Rahmad. Menurut Penanggung Jawab Timnas, Bernhard Limbong, PSSI baru memanggil RD pekan depan. Limbong bahkan menilai kalau keputusan pengunduran diri Rahmad masih sepihak. ”Minggu depan kami baru memanggil RD. Kami akan bicarakan mengenai keputusannya itu,” kata RD saat dihubungi VIVAnews, siang tadi.

"Saat ini kami sedang berupaya agar semua pemain, termasuk pemain ISL bisa memperkuat tim nasional, jangan pemain yang jadi korban,” kata Limbong.

Lantas siapakah pengganti RD?
Sejauh ini, PSSI belum memutuskan siapa yang bakal menggantikan posisi RD.  Namun menurut Koordinator Timnas, Bob Hippy, PSSI akan memanggil seluruh pelatih yang menangani tim-tim Indonesian Premier League (IPL).  Dalam waktu dekat ini, mereka akan dikumpulkan di Jakarta bersama dengan pelatih-pelatih senior dan U-16. Sedangkan pelatih-pelatih yang menangani tim Liga Super Indonesia (ISL) dipastikan tidak masuk hitungan. "Kami tidak mungkin memanggil pelatih-pelatih ISL karena kompetisinya kan dilarang," kata Bob saat dihubungi, Kamis, 15 Desember 2011.

"Pengganti RD sampai saat ini belum diputuskan. Baru nanti tanggal 20 (Desember) kami akan rapat di Jakarta dengan semua pelatih, pelatih senior, U-16, dan juga semua pelatih IPL. Kami akan diskusikan siapa yang akan menjadi pengganti RD,” sambung Bob tanpa merinci pelatih-pelatih yang dimaksud.

IPL sendiri seperti dilansir dari situs resminya tercatat diikuti oleh 13 tim. Namun dari tim-tim ini hanya 12 yang sudah resmi memiliki pelatih. Sedangkan Sriwijaya FC yang juga tampil di ISL masih mencari pelatih untuk tim yang diturunkan pada IPL. Dan dari 12 pelatih yang ada, enam adalah pelatih lokal.
Salah seorang pelatih IPL yang digadang-gadang menjadi pengganti RD adalah Nil Maizar. Pelatih berusia 41 tahun itu musim lalu sukses membawa Semen Padang menjadi kuda hitam dan finish di posisi keempat ISL 2010/2011.  Peluang Nil Maizar semakin besar mengingat saat ini, SP memilih berlaga di pentas IPL. Bersam Nil, Kabau Sirah masih memuncaki klasemen sementara dengan 7 poin.

"Kalau untuk U-23 harusnya pelatih lokal. Bisa saja pelatih Semen Padang (Nilmaizar). Itu satu alternatif saya kira. Tapi Itu domain Komite Eksekutif yang menentukan," ujar Limbong di kantor PSSI, Senayan, Rabu, 14 Desember 2011. Selain Nil, Limbong juga menyebut Aji Santoso dan Widodo C Putro. Keduanya adalah asisten RD saat menukangi timnas U-23. "Beliau (RD) punya dua asisten, Aji Santoso dan Widodo. Aji mumpuni, Widodo juga mumpuni. Kalau mereka naik, kan tinggal menambah asistennya saja."

Sementara itu, Nil Maizar belum bersedia berkomentar banyak mengenai wacana ini. Saat ditemui VIVAnews di Padang, Sumatera Barat, Nil hanya tersenyum saja. "Apa begitu informasinya, sejumlah kawan juga sempat menanyakan itu ke saya. Untuk saat ini, saya no comment dulu lah,” kata Nil.

Mencari pelatih timnas tentu saja bukan pekerjaan sulit bagi PSSI. Pasalnya, hampir seluruh pelatih memimpikan jabatan ini. Namun seperti kata RD "Bahwa pelatih harus diberi kewenangan mutlak untuk bisa menjalankan tugas memilih pemain yang terbaik tanpa lihat dari mana pemain itu berasal."

Berikut Daftar Pelatih IPL
Nil Maizar (Semen Padang), Herry Kiswanto (Persiraja), Jaya Hartono (Persija 1928), Paulo Camargo (Persibo), Petar Segrt (PSM), Milomir Seslija (Arema), M Basri (Persiba Bantul), Divaldo Alves (Persebaya), Agus Yuwono (Persijap), Fachry Husaini (Bontang FC), Fabio Lopez (PSMS), Slave Radovski (Persema), Sriwijaya FC (-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

COMMENT HERE